Eksistensi Manajemen Humas dalam Membangun Citra Lembaga Pendidikan
Oleh: Akhmad Huda, S.Pd., M.Pd.
(Waka Humas MAN 1 Pasuruan)
Pendahuluan
Manajemen humas merupakan sebuah upaya yang dilakukan oleh lembaga organisasi dalam membangun sebuah komunikasi yang efektif dengan masyarakat sehingga dibutuhkan jalinan komunikasi yang intensif dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh lembaga. Selain itu juga hubungan dengan masyarakat akan membantu lembaga dalam mensukseskan program-program yang telah direncanakannya untuk mencapai tujuan dari lembaga itu sendiri.
Sebuah lembaga pendidikan berusaha untuk maju dan berkembang harus mampu menciptakan image (citra) positif pada hati publik merupakan keharusan yang tidak boleh tidak harus dilaksanakan, sehingga publik mampu memberi keputusan untuk mendaftarkan para anak-anak mereka dan ikut serta dalam berpartisipasi aktif terhadap pengembangan lembaga pendidikan tersebut. Sehingga selain juga dengan melalui pengembangan kualitas juga membutuhkan kegiatan hubungan publik yang produktif berdasarkan visi misi yang jelas (Mundiri, 2016 : 58).
Era globalisasi sekarang ini, kontribusi dari lembaga pendidikan diharuskan mampu memberikan layanan yang berkualitas kepada masyarakat. Hal ini dikarenakan semakin berkembangnya kebutuhan masyarakat akan layanan pendidikan yang berkualitas. Masyarakat yang sebagai pengguna jasa lembaga pendidikan saat ini lebih pintar dalam memilih lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan sekarang ini diharapkan mampu menganalisis kebutuhan masyarakat sebagai pelanggannya dan lembaga pendidikan dituntut selalu melibatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan pendidikan.
Di era ini, masyarakat sangat mudah melihat perkembangan suatu lembaga pendidikan. Apakah lembaga pendidikan tersebut bermutu atau tidak. kemajuan lembaga pendidikan juga ditentukan oleh masyarakat. Karena, kemajuan lembaga pendidikan dapat dilihat dari seberapa jauh masyarakat dapat mempercayai mereka untuk mengemban tugas dan amanahnya. Sehingga, lembaga pendidikan atau para pemangku kebijakan dan pelaku pendidikan khususnya harus membuat strategi yang mampu menciptakan iklim lembaga yang dinamis dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat di sekitarnya.
Jika dikaji terus menerus, maka setiap lembaga pendidikan diharuskan mampu mensinergikan dan mengikutsertakan masyarakat dalam mengelola dan mengembangkan proses manajerial di lembaganya. Pernyataan ini disebut sebagai pendidikan bersama masyarakat, yaitu lembaga berusaha mengikutsertakan masyarakat di setiap program pemerintah. Hal ini disebabkan karena kebutuhan nyata yang dihadapi masyarakat merupakan tujuan utama lembaga pendidikan itu berdiri (Winarni, 2006).
Minimnya sinergitas antara lembaga dan masyarakat internal maupun eksternal adalah kurang maksimalnya peran humas dalam sebuah organisasi. Faktor lain adalah tidak ditempatkannya fungsi humas di dalam lembaga pendidikan secara benar (Zubair, 2018). Kesenjangan ini mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap citra lembaga pendidikan dan citra buruknya. Kegiatan humas yang berada di lembaga pendidikan dapat menyampaikan kesadaran dan pendapat masyarakat yang baik tentang pendirian madrasah dan lembaga pendidikan.
Manajemen yang buruk juga bisa menjadi alasan mengapa bidang humas suatu organisasi sekolah tidak berjalan dengan baik dan mempengaruhi citra sekolah. Ada beberapa hal yang menyebabkan partisipasi masyarakat Indonesia terhadap pendidikan masih rendah antara lain: (1) kondisi sosial, kultural, geografis masyarakat Indonesia, (2) ketidakberdayaan financial masyarakat dalam hal pembiayaan, dan (3) pembuatan kebijakan yang kurang memperhatikan kondisi lapangan (Roskina, 2011).
Partisipasi masyarakat dan hubungan dengan lembaga pendidikan sebagai kontribusi bagi kemajuan lembaga Islam harus diperhatikan oleh pemerintah. Masyarakat perlu menyadari bahwa mereka memainkan peran yang sangat penting, dan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga-lembaga Islam merupakan salah satu kunci kemajuan lembaga-lembaga tersebut.
Manajemen Humas
Sebagaimana manajemen pada umumnya, manajemen humas terkait pemanfaatkan aneka macam potensi sumber daya yg terangkum pada 6M, yaitu:
- Men (sumber daya insan),
- Material (asal),
- Machine (indera),
- Money (biaya ),
- Methode (metode),
- Market (target).
Keberhasilan humas pada menunjang fungsi-fungsi manajemen tergantung kepada kemampuan memanfaatkan unsur-unsur sumber daya yang dimiliki sebuah organisasi/lembaga.
Manajemen merupakan suatu proses/ilmu untuk merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan upaya organisasi dengan segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien. Sedangkan public relations yang sering kita sebut dengan humas atau hubungan masyarakat mempunyai dua pengertian. Pertama, public relations diartikan sebagai technique of communication (teknik komunikasi) dan kedua, Public Relations diartikan sebagai method of communication (metode komunikasi). Public relation ialah peran manajemen untuk menggapai suatu goal tertentu yang memiliki program kerja pasti, jelas dan terperinci, mencari fakta, rencana, komunikasi sampai mengasesmen seluruh prestasi yang sudah dicapai. Hubungan masyarakat merupakan sebuah seni ilmu social dimana ilmu tersebut mencakup analisa, perencanaan, penentuan, pengarahan, pelaksanaan program-program terencana yang dapat memenuhi kepentingan atau tujuan pada instansi atau organisasi dengan masyarakat terkait.
Manajemen humas merupakan suatu komunikasi dua arah antara suatu lembaga dengan masyarakat untuk melakukan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan serta evaluasi dalam usaha pencapaian tujuan organisasi. Manajemen humas difungsikan untuk mendukung dan memelihara jalur bersama bagi komunikasi, pengertian, penerimaan, dan kerja sama antara organisasi dengan publiknya.
Berikut definisi dan pengertian manajemen humas dari beberapa sumber buku:
- Menurut Ruslan (2005), manajemen humas adalah komunikasi dua arah antara organisasi dengan publik (masyarakat) secara timbal balik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen dengan meningkatkan pembinaan kerja sama serta pemenuhan kepentingan bersama.
- Menurut Wahjosumidjo (2007), manajemen humas adalah suatu proses pengembangan hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat yang bertujuan memungkinkan orang tua dan warga wilayah berpartisipasi aktif dan penuh arti di dalam kegiatan pendidikan di sekolah.
- Menurut Kustadi (2004), manajemen humas adalah suatu fungsi manajemen yang menilai sikap publik, menyatakan kebijaksanaan dan prosedur (tata laksana) seseorang atau suatu organisasi atas dasar kepentingan publik dan melaksanakan rencana kerja untuk memperoleh pengertian dan pengakuan yang baik dari publik.
Fungsi Humas di Lembaga Pendidikan
Hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat pada hakikatnya merupakan suatu sarana yang sangat berperan dalam membina dan mengembangkan pertumbuhan pribadi peserta didik di sekolah. Dalam hal ini sekolah merupakan bagian yang integral dari sistem sosial yang lebih besar, yaitu masyarakat. Sekolah dan masyarakat memiliki hubungan yang sangat erat dalam mencapai tujuan sekolah, oleh karena itu hubungan sekolah dengan masyarakat harus dibina suatu hubungan yang harmonis.
Menurut Purwanto, Ngalim (1993:189-190) Secara kongkrit lagi, tujuan diselenggarakan hubungan sekolah dan masyarakat adalah:
- Mengenalkan pentingnya sekolah bagi masyarakat.
- Mendapatkan dukungan dan bantuan morel maupun finansial yang diperlukan bagi pengembangan sekolah.
- Memberikan informasi kepada masyarakat tentang isi dan pelaksanaan program sekolah.
- Memperkaya dan memperluas program sekolah sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat.
- Mengembangkan kerja sama yang lebih erat antara keluarga dan sekolah dalam mendidik anak-anak.
Menurut Nawawi, Hadari (1988:73) Tugas-tugas pokok atau beban kerja humas suatu organisai atau lembaga dapat disimpulkan sebagai berikut:
- Memberikan informasi dan menyampikan ide (gagasan) kepada masyarakat atau pihak-pihak yang membutuhkannya. Menyebarluaskan informasi dan gagasan-gagasan itu agar diketahui maksud atau tujuannya sertakegiatankegiatannya termasuk kemungkinan dipetik manfaatnya oleh pihak-pihak diluar organisasi.
- Membantu pimpinan yang karena tugas-tugasnya tidak dapat langsung memberikan informasi kepada masyarakat atau pihak-pihak yang memerlukannya.
- Membantu pimpinan mempersiapkan bahan-bahan tentang permasalahan dan informasi yang akan disampaikan atau yang menarik perhatian masyarakat pada saat tertentu. Dengan demikian pimpinan selalu siap dalam memberikan bahan-bahan informasi yang up-to-date.
- Membantu pimpinan dalam mengembagkan rencana dan kegiatan-kegiatan lanjutan yang berhubungan dengan pelayanan kepada masyarakat (Publicservice) sebagai akibat dari komunikasi timbal balik dengan pihak luar, yang ternyata menumbuhkan harapan atau penyempurnaan policy atau kegiatan yang telah dilakukan oleh organisasi.
Hakikatnya fungsi manajemen humas dalam kegiatan di lembaga pendidikan, antara lain:
- Mampu sebagai mediator dalam menyampaikan komunikasi secara langsung (tatap muka) dan komunikasi tidak langsung (media pers) kepada pimpinan lembaga dan public intern (guru, karyawan, dan peserta didik).
- Mendukung dan menunjang kegiatan yang berkaitan dengan mempublikasi lembaga pendidikan.
- Menciptakan suatu citra yang positif terhadap lembaga pendidikannya.
Peran Humas di Lembaga Pendidikan
Pada dasarnya humas atau public relations sangat dibutuhkan dalam sebuah perusahaan untuk membangun image yang positif. Namun tidak hanya dalam sebuah perusahaan, pada sebuah lembaga sosial seperti lembaga pendidikan yang merupakan tempat untuk untuk menyalurkan ilmu pada generasi penerus bangsa juga memerlukan fungsi manajemen humas.
Pada era global dimana segala sesuatunya sudah meningkat lebih cepat baik dalam masalah pendidikan maupun teknologi akan menciptakan perubahan-perubahan pada aspek kehidupan. Oleh karena itu lembaga pendidkan juga harus mampu menyeimbangi perubahan tesebut. Pada era global lembaga pendidikan juga harus berani menghadapi persoalan global yang mungkin timbul akibat adanya perubahan pada aspek kehidupan masyarakat, khusunya mengantisipasi opini negatif dari masyakarat. Untuk menghadapi persoalan global dan mengantisipasi opini negatif suatu lembaga pendidikan memerlukan humas sebagai fungsi manajemen.
Humas memiliki peran secara fungsional dan structural. Peran humas sebagai fungsional adalah bagaimana wakil kepala sekolah beserta staf humas melaksanakan fungsinya secara professional dalam melayani public internal dan eksternal, mengolah data dan opini public, mengelola informasi dan sebagainya. Peran fungsional ini terjadi melalui koordinasi pada setiap bagian, apakah kepada sesama wakil kepala sekolah, kepala tata usaha, dan staf administrasi tata usaha lainnya. Sedangkan peran structural humas diletakkan sebagai wakil kepala sekolah bidang humas dan mempunyai staf humas. Secara organisasi dibawah instruksi dan koordinasi kepala sekolah, dan staf humas dibawah instruksi dari wakil kepala madrasah bidang kehumasan.
Ada 3 (tiga) alasan mendasar pentingnya peran humas pada lembaga pendidikan:
- Pengelolaan lembaga pendidikan masa yang akan datang semakin otonom, sehingga pimpinan selalu menghasilkan kebijakan yang terkait dengan kelembagaannya. Dalam hal ini diperlukan suatu bagian yang dengan intensif dan terprogram mensosialisasikan kebijakan tersebut kepada masyarakat baik di tingkat internal maupun eksternal.
- Persaingan yang sehat dan dinamis antar sesama lembaga pendidikan dalam merebut animo siswa untuk menimba ilmu di lembaga pendidikan tersebut, sehingga dituntut agar diperlukan unit kerja yang mengelola dan memberi informasi dengan citra yang positif.
- Perkembangan media massa di daerah semakin meningkat, baik media televisi swasta lokal (daerah), radio maupun media cetak, khususnya, sudah pasti selalu mencari informasi yang aktual di perguruan tinggi, untuk itu perlu membina hubungan yang harmonis dengan media massa tersebut agar informasi atau berita-berita tentang lembaga pendidikan selalu baik dan positif.
Eksistensi Manajemen Humas dalam Membangun Citra Lembaga Pendidikan
Menurut Elsbree dan McNally, seperti yang dikutip oleh Ngalim Purwanto, ada tiga tujuan pokok Humas di lembaga pendidikan, yaitu:
- Untuk mengembangkan mutu belajar dan pertumbuhan anak atau siswa.
- Untuk mempertinggi tujuan-tujuan dan mutu kehidupan masyarakat.
- Untuk mengembangkan pengertian, antusiasme masyarakat, dalam membantu pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah.
Tanggung jawab Humas di Madrasah dalam melaksanakan kegiatannya, menurut Radock, seperti yang dikutip oleh Nasution, yaitu: a. Menyampaikan kepada masyarakat untuk mendukung tercapainya pengertian lembaga, khususnya dalam pendidikan, penelitian, pelayanan kepada masyarakat; b. Harus mendidik masyarakat memahami, menghargai, bertoleransi dan mempertahankan kebutuhan utama atas kebebasan bagi mahasiswa untuk belajar dan mencari kebenaran tanpa ada tekanan. Dengan demikian Humas pada Sekolah berperan memberikan informasi kepada masyarakat tentang kegiatan yang telah berjalan di lembaganya, apakah hasil penelitian, proses pendidikan, dan pengabdian kepada masyarakat, guna memenuhi kebutuhan informasi masyarakat atas fungsi kebenaran dari sebuah Madrasah
Dengan demikian peran Humas tersebut diharapkan bisa menjadi mata dan telinga, juga tangan kanan pimpinan Madrasah yang ruang lingkupnya meliputi: membina hubungan ke dalam (peserta didik, guru, dan karyawan) dalam hal ini menjembantani komunikasi dua arah antar pimpinan dengan peserta didik, guru, dan karyawan. Membina hubungan ke luar (orang tua siswa, alumni, lembaga/instansi luar, dan masyarakat pengguna jasa, media massa dalam membantu membangun opini).
Penutup
Humas berperan penting untuk membangun image positif terhadap lembaga pendidikan baik dalam era global maupun dalam era etonomi pendidikan. Selain itu humas juga harus mampu menciptakan dak menjaga hubungan yang harmonis baik secara internal maupun eksternal dalam lembaga pendidikan, serta humas juga harus mampu menegelola informasi kepada publik terkait dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga pendidikan, karena lembaga pendidikan dituntut untuk menyesuaikan dengan perubahan – perubahan yang terjadi pada era global.