Oleh : Intan Nur Fauziah Saputri (Siswa MAN 1 Pasuruan)
Beberapa waktu lalu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, menetapkan kebijakan baru mengenai sistem seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) 2023. Perubahan seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) 2023 di semua jalur baik SNMPTN, SBMPTN maupun jalur mandiri disampaikan secara resmi oleh Ketua LTMPT (berikan kepanjangannya LTMPT) tentang pelaksanaan seleksi nasional penerimaan mahasiswa baru perguruan tinggi negeri. Perubahan ini mengacu Permendikbudristek Nomor 48 Tahun 2022 tentang sejumlah penyesuaian terkait proses seleksi masuk PTN yang akan berlaku dan disahkan pada tanggal 5 September 2022.
Hal ini mengejutkan banyak pihak, terlebih bagi para pelajar kelas XII yang sedang menyiapkan diri untuk mengikuti tes ini. Menteri Nadiem mengklaim bahwa adanya perubahan seleksi masuk PTN tahun 2023 ini bertujuan untuk menyempurnakan jalur mekanisme seleksinya baik SNMPTN, SBMPTN, maupun jalur mandiri. Akan tetapi, hal ini justru menimbulkan pro dan kontra. Penulis, yang saat ini, duduk di kelas XII MAN 1 Pasuruan jauh hari telah menyiapkan program belajar berdasarkan petunjuk pelaksanaan seleksi masuk PTN tahun lalu, akhirnya harus kebingungan dan menyesuaikan strategi belajar yang telah disiapkan sebelumnya bersama pihak sekolah.
Dampak negatif yang penulis rasakan dengan adanya perubahan ini antara lain (1) kurang adanya kesiapan terlebih dalam kurun waktu dekat kebijakan tersebut di umukan. (2) perubahan tersebut dinilai terburu-buru sehingga para calon mahasiswa tidak dapat memiliki bekal untuk masuk dalam prodi fakultas yang akan dituju. (3) kebijakan tersebut dinilai hanya memikirkan mekanisme ujiannya saja sedangkan untuk mekanisme penyaringan siswa di pihak kampus dinilai masih rancu dikarenakan prosedur kebijakan tersebut belum jelas adanya. (4) selain itu, tidak diketahui jelas mengenai kuota peserta yang diperbolehkan mengikuti SNBP sehingga hal ini membuat rumit dikarenakan membludaknya peserta jalur SNBP atau yang dulu dikenal dengan SNMPTN.
Memang kebingungan ini tidak semua berdampak negatif, ada juga positifnya. Beberapa dampak positif yang penulis rasakan antara lain (1) mendorong pembelajaran secara menyeluruh dan merata tidak hanya difokuskan pada beberapa bidang tertentu saja, (2) para pelajar di Indonesia diharapkan memilih jurusan yang sesuai dengan bakat dan minat, di mana siswa diperbolehkan untuk lintas jurusan, (3) pelajar diharapkan memiliki kemampuan penalaran yang sistematis dan kognitif, dan (4) memberikan peluang yang besar bagi pelajar yang memiliki prestasi baik di bidang akademik maupun nonakademik.
Bagi pelajar kelas XII dan masyarakat di mana pun berada yang belum tahu perbedaan sistem seleksi penerimaan mahasiswa PTN 2023, berikut ini beberapa penjelasannya.
- Perubahan Jalur SNMPTN 2023
Pertama, sebelumnya siswa hanya fokus pada nilai-nilai rapor yang akan digunakan untuk penilaian SNMPTN namun kali ini minat dan bakat siswa lebih didorong dan digali secara dalam karena minat dan bakar memiliki nilai sebanyak 50 %. Kedua, sebelumnya, SNMPTN hanya menggunakan mata pelajaran utama namun, sekarang diambil 50 % dari seluruh mata pelajaran, dan dua mata pelajaran pendukung prestasi. Terakhir, sebelumnya pendaftar boleh mencantumkan prestasi apa saja namun kali ini pendaftar hanya bisa mencantumkan prestasi yang relevan sesuai dengan jurusan yang diambil.
- Perubahan SBMPTN 2023
Pertama, sebelumnya siswa yang melakukan tes UTBK didasarkan pada mata pelajaran yang diujikan baik saintek maupun soshum, namun, untuk tahun ini tidak ada mata pelajaran yang diujikan. Hanya tes skolastik saja yang digunakan untuk mengukur kemampuan penalaran dan pemecahan masalah yang terdiri atas potensi kognitif, penalaran Matematika, literasi dalam Bahasa Indonesia, dan literasi dalam Bahasa Inggris.
- Perubahan Seleksi Mandiri 2023
Pertama, sebelumnya ada banyak sekali mekanisme yang diterapkan oleh setiap fakultas bahkan beberapa pelajar beranggapan bahwa jalur masuk seleksi mandiri lebih difokuskan pada finansial, namun berbeda pada tahun ini pemerintah akan mengatur agar seleksi mandiri lebih transparan dan benar-benar didasarkan oleh seleksi akademis. Bukan hanya itu, ternyata nama jalur seleksi masuk PTN juga mengalami pergantian dari yang semula SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) berganti menjadi SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi), lalu untuk jalur SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) berganti menjadi SNBT (Seleksi Nasional Berdasarkan Tes).
Perbedaan aturan jalur masuk perguruan tinggi negeri tahun 2022 dengan tahun-tahun sebelumnya dinilai memilki perbedaan point yang menguraikan beberapa aturan kepada calon mahasiswa sebelum masuk Perguruan Tinggi Negeri, hal ini juga terkait antara beberapa permasalahan besar salah satunya ketidaksesuaian antara prodi dengan minat bakat, maka dari itu Bapak Mentri Nadiem Makarim berharap dengan adanya kebijakan ini dipastikan calon mahasiswa masuk perguruan tinggi negeri harus sesuai antara bakat dan minat yang selama ini dimiliki.
Meski sementara masih terdapat beberapa kebijakan yang belum jelas diketahui dan dinilai tergesa-gesa, penulis beserta seluruh kelas XII di MAN 1 Pasuruan mencoba menyesuaikan dan mempersiapkan bekal untuk mengikuti adanya kebijakan perubahan jalur masuk Perguruan Tinggi Negeri. Tidak hanya itu penulis juga berharap apabila kebijakan tersebut diterapkan, harapan kedepannya mampu memberikan peluang besar mengurangi permasalahan mahasiswa yang salah penjurusan setelah masuk kedalam fakultas.
Nah, setelah mengetahui beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa adanya kebijakan yang dilakukan pemerintah lebih ditujukan untuk menyempurnakan mekanisme seleksi yang diterapkan pada tahun-tahun sebelumnya agar lebih terarah, efektif, efisien, dan terorganisir. Meskipun kebijakan tersebut masih menimbulkan pro dan kontra terkait perubahan sistem jalur masuk PTN namun, kalau dilihat secara runtut mengenai perubahan kebijakan seleksi PTN tahun sebelumnya dengan tahun ini justru akan lebih menguntungkan bagi pelajar. Hal ini dikarenakan terdapat satu poin penting di mana calon mahasiswa PTN boleh melakukan lintas jurusan. Terlebih lagi bagi pelajar yang ingin menyesuaikan passion-nya.
Yang lebih penting meski risiko dari perubahan adalah kurang persiapan, kuncinya hanya satu yakni berusaha dan optimis. Siapkan diri untuk memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakat serta jangan lupa juga tetap pantau prosedur terbaru terkait kebijakan seleksi masuk PTN 2023 yang akan diluncurkan sekitar bulan Desember 2022. Semangat pejuang PTN tahun 2023 yakinkan dirimu pasti kamu bisa.