Dua siswi dari Tim Riset MAN 1 Pasuruan mengukir prestasi dengan meraih juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah tingkat Nasional BIOCARE 2022 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Biologi “APIDAE” Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin – Kalimantan Selatan.
Pada acara yang bertema “Optimalisasi Peran sebagai Partisipan SDG’s 2030 dalam Pengembangan dan
Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan” ini, tim dari MAN 1 Pasuruan yang terdiri Fitri Alaida Alfiana kelas XII IBB & Mutiara Dewi Timurrini kelas XI MIA 5 menampilkan Karya Tulis Ilmiahnya yang berjudul Purgamolsi Ekscharpanomatic: Mol Nasi Ekstrak Solusi Penanggulangan Limbah dan Problematika Gapoktan Cabe di Desa Glanggang Kabupaten Pasuruan Jawa Timur.
Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional ini diikuti oleh berbagai sekolah dan madrasah negeri maupun swasta di Indonesia. Lomba ini diselenggarakan secara online dikarenakan kondisi pandemi Covid-19. Pada kompetisi ini terdapat enam subtema, diantaranya Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan, Konservasi Lingkungan, Peningkatan Mutu Pendidikan, Teknologi Ramah Lingkungan, Preservasi SDA Melalui Kearifan Lokal, dan yang terakhir Kesehatan. Kompetisi ini bertujuan untuk melatih nalar dan pola pikir kritis para pelajar dan terhadap berbagai hal yang terjadi di sekitar. Kemampuan para pelajar dan sebagai partisipan SDG’s 2030 dalam mengemukakan dan mengembangkan pikirannya mengenai usaha mewujudkan SDG’s 2030 dapat dituangkan melalui enam sektor yaitu sains dan teknologi, ekonomi, lingkungan, pendidikan, sosial budaya, dan kesehatan. Melalui hal ini, diharapkan dapat meningkatkan partisipasi terhadap usaha implementasi SDGs di Indonesia.
Sementara itu 2 siswi dari MAN 1 Pasuruan ini mengangkat sub tema Konservasi Lingkungan sesuai dengan karya yang dihasilkan dan program yang telah dijalankan dengan mengangkat solusi untuk menanggulangi pencemaran lingkungan (limbah domestik) melalui proses fermentasi pengolahan sisa nasi atau nasi basi, menanggulangi polusi berupa bau busuk melalui ekstrak charcoal dan aromatic pandan yang dapat menetralkan bau, dan mengatasi permasalahan petani terkait kenaikan harga pupuk dan keterbatasan distribusi. Hasil penelitian ini adalah inovasi peneliti yang memadukan antara MOL nasi, konsentrasi ekstrak charcoal, dan aromatic pandan wingi untuk dijadikan sebuah produk pupuk ekstrak yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan petani. (Zy)