Upaya Peningkatan dan Pengembangan Prestasi Madrasah Melalui Ekstrakurikuler Robotik

Upaya Peningkatan dan Pengembangan Prestasi Madrasah

melalui Ekstrakurikuler Robotik  

Nasrudin MAN 1 Pasuruan

paknasrudin72@gmail.com

Semua warga negara berhak untuk mendapatkan kesempatan memperoleh pendidikan. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan dan peningkatan mutu pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan untuk menghadapi tantangan perubahan kehidupan lokal, nasional dan global. Mengacu pada visi pendidikan Nasional 2025, yaitu “Menghasilkan insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif”. Tema pembangunan pendidikan periode 2015-2019 difokuskan pada peningkatan kualitas pendidikan nasional dalam rangka mewujudkan sumberdaya manusia Indonesia yang unggul dan kompetitif di tingkat regional (Direktorat Pembinaan SMA, 2019 : 1).

Madrasah Aliyah (MA) sebagai salah satu lembaga pendidikan berciri khas keagamaan (Islam) formal untuk menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas. Setiap manusia membutuhkan pendidikan berkualitas karena sangat penting bagi perkembangan manusia untuk menentukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). SDM berkualitas akan mampu berkompetisi dalam menghadapi perubahan global di era revolusi industri 4.0. Agar menghasilkan SDM yang berkualitas kegiatan pembelajaran diharuskan menggu-nakan pendekatan saintifik dan penilaian yang berbasis Higher Order Thinking Skills.

 MA Negeri 1 Pasuruan  berada di sebelah ujung Barat Kabupaten Pasuruan, berbatasan dengan Kabupaten Sidoarjo disebelah Utara. Jarak madrasah dengan pusat kota kabupaten sangat jauh yaitu 2 km. Kondisi geografis tanah yang tandus dengan mata pencaharian mayoritas penduduk sebagai petani, menyebabkan peserta didik yang terdaftar di madrasah ini rata-rata berasal dari keluarga buruh tani, buruh gudang dan sebagian kecil merupakan PNS. Meskipun letak madrasah berada dekat dengan jalan raya, namun input siswa mayoritas berasal dari daerah pedesaan, yang notabene aksesnya untuk mendapatkan informasi masih kurang.

Prestasi akademik dan non akademik masih rendah dalam dua tahun terakhir. Hasil Ujian Nasional tahun 2016/2017 dan 2017/2018 belum mampu membawa madrasah ini ke peringkat 5 besar dari 150 SMA/MA Negeri dan Swasta di Kabupaten Pasuruan. Selain itu, dari jumlah lulusan yang dimiliki rata-rata hanya 35% yang mampu melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Demikian juga dengan prestasi non akademik, madrasah ini belum banyak menjuarai kompetisi seperti Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), Porseni MA baik tingkat kabupaten maupun provinsi. Hal ini berbanding terbalik dengan banyaknya  kegiatan  kesiswaan yang dilaksanakan melalui ekstrakurikuler. MAN 1 Pasuruan memiliki kegiatan ekstrakurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan bakat dan minat siswa, di antaranya yaitu Pramuka, Palang Merah Remaja (PMR), Karya Ilmiah Remaja (KIR), Futsal, Bola Volly, Paduan Suara, Baca Kitab Kuning dan  Robotik.

Karena kondisi madrasah yang demikian inilah menyebabkan MA Negeri 1 Pasuruan dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Image madrasah pinggiran dan tidak berprestasi menyebabkan madrasah ini menjadi madrasah alternatif/pilihan kedua bagi masyarakat. Namun demikian, hal itu tidak menjadikan madrasah ini tinggal diam tanpa berupaya untuk bangkit.

Mengembangkan Potensi  MA Negeri 1 Pasuruan

Minimnya prestasi akademik dan non akademik di MAN 1 Pasuruan tidak membuat kepala madrasah dan civitas akademika loyo dan tidak bersemangat. Berbagai strategi dilakukan untuk mensejajarkan madrasah ini dengan SMA lainnya. Keinginan yang kuat untuk mewujudkan visi misi menjadi madrasah berprestasi mendorong kepala madrasah untuk melakukan identifikasi terhadap potensi madrasah. Kelemahan prestasi ini memotivasi untuk memikirkan madrasah agar memiliki prestasi sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh MAN 1 Pasuruan. Oleh sebab itu dibutuhkan tim untuk mengidentifikasi potensi yang ada. Tim yang dibentuk oleh kepala madrasah setelah melakukan identifikasi mendiskusikan hasilnya sebelum dilaporkan ke kepala madrasah.

Hasil dari tim yang diterima oleh kepala madrasah merekomendasikan bahwa perlunya untuk meningkatkan prestasi non akademik melalui ekstrkurikuler. Prestasi akademik tidak memungkinkan ditingkatkan bersamaan dengan non akademik karena situasi, salah satu di antaranya intake dari peserta didik yang rendah. Beberapa ekstrakurikuler yang ada, robotik dipandang sebagai ekstrakurikuler yang dapat dimaksimalkan untuk menyumbangkan prestasi bagi madrasah. Kemenangan tim robotik MAN 1 Pasuruan pada kompetisi tingkat regional menjadi modal awal bagi madrasah untuk melakukan pengelolaan yang lebih baik. Didukung dengan adanya dua tenaga pembina (lulusan dari Institut Teknologi Sepuluh November) yang dimiliki, madrasahsehingga ekstrakurikuler robotik akan menghasikan banyak prestasi di tingkat Internasional.

Selain adanya pembina yang memiliki kompetensi di bidang robotik, salah satu pembina dari dua pembina yang ada merupakan komunitas robotik di Indonesia. Demikian juga Pembina yang menjadi komunitas robotik ini memiliki binaan juga pada madrasah jenjang bawahnya, yaitu SMP/MTs bahkan SD/MI. Lulusan SMP/MTs yang dibina sebagian melanjutkan ke MAN 1 Pasuruan. Peserta didik ini menjadi regenerasi tim robotik madrasah. Tim robotik madrasah yang terbentuk ini dapat memotivasi teman-teman yang lainnya untuk mengikuti ekstrakurikuler robotik, sehingga semakin hari peserta ekstrakurikuler robotik semakin banyak. Peserta didik yang memiliki sertifikat kejuaraan robotik tingkat nasional maupun Internasional ternyata sangat membantu peserta didik untuk mencari perguruan tinggi maupun madrasah-madrasah kedinasan. Hal ini juga memotivasi peserta didik yang lainnya untuk mengikuti ekstrakurikuler robotik.

Potensi madrasah yang diuraikan di atas dipandang penguatan ekstrakurikuler robotik menjadi penting bagi madrasah ini untuk mewujudkan visi misi madrasah menjadi madrasah yang berprestasi. Selain itu, prestasi yang dihasilkan dari ekstrakurikuler robotik dapat merubah pandangan masyarakat. madrasah yang awalnya menjadi pilihan kedua, dengan prestasi regional, nasional dan internasional dalam bidang robotik akan menjadi madrasah tujuan utama masyarakat. Dengan demikian kepercayaan masyarakat akan meningkat, input madrasah akan menjadi heterogen, tidak menutup kemungkinan yang berasal dari kota pun akan menjadikan MAN 1 Pasuruan sebagai madrasah tujuan.

Meningkatkan Ekstrakurikuler Robotik

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.62 Tahun 2014 pasal 1 menyebutkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar. Kegiatan ini di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan. Sedangkan tujuan kegiatan ekstrakurikuler tertuang dalam pasal 2 yaitu untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.

Kegiatan ekstrakurikuler terbagi menjadi dua, yaitu ekstrakurikuler wajib dan pilihan. Ekstrakurikuler wajib adalah kegiatan ekstrakurikuler yang  wajib diselenggarakan oleh satuan pendidikan yaitu Pramuka. Sedangkan ekstrakurikuler pilihan diselenggarakan satuan pendidikan sesuai dengan bakat dan minat siswa, yaitu dalam bentuk olah bakat dan olah minat. Prinsip penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler haruslah partisipasi aktif siswa dan menyenangkan.

Keaktifan dan keterlibatan peserta didik dalam ekstrakurikuler merupakan gambaran terjadinya perkembangan sosial. Posisi mereka dalam struktur organisasi ekstrakurikuler, memberikan pembelajaran mengenai tanggung jawab, integritas, serta loyalitas dalam kegiatan (Nasrudin, 2010). Selain itu peserta didik juga akan belajar bagaimana bekerja dalam tim, memupuk rasa kebersamaan dan melakukan hubungan sosial dengan orang lain. Peserta didik yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler akan terampil berorganisasi, mengelola  dan memecahkan masalah sesuai dengan bidang yang diminati (Cahyandaru, 2013). Dengan demikian kecerdasan emosi peserta didik juga akan terasah.

Ekstrakurikuler dapat menjadi pengayaan pengetahuan bagi peserta didik. Melalui kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan suatu mata pelajaran tertentu, peserta didik dapat semakin memperdalam materi pelajaran tersebut. Selain itu peserta didik dapat beraktualisasi diri sesuai dengan minat dan bakatnya. Prinsipnya kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik,  terlebih untuk meraih prestasi pada bidang yang diminati (Rusmiaty, 2010).

Ekstrakurikuler robotik  merupakan ekstrakurikuler pilihan di MAN 1 Pasuruan serta kegiatan yang direkomendasikan oleh tim madrasah untuk dilakukan penguatan. Pelaksanaan kegiatan difokuskan pada robot line follower dan Riset berbasis Robotik.

Dalam upaya meningkat ekstrakurikuler robotik di MAN 1 Pasuruan direncanakan beberapa prosedur yang akan dilakukan untuk menjawab permasalahan, antara lain melalui tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Pada tahap perencanaan langkah-langkah yang dilakukan adalah: (1) penyampaian gagasan, (2) Pembentukan Tim, (3) Penyusunan Materi robotik, (4) sosialisasi, (5) Pembetukan Public Relation (PR), (6) membangun madrasah binaan, (7) peningkatan kompetensi Pembina. Langkah-langkah pada tahap pelaksanaan adalah: (1) seleksi peminatan, (2) pelaksanaan ekstrakurikuler, (3) seleksi internal. Tahap evaluasi langkah yang dilakukan adalah : (1) pelaksanaan program dan (2) ketercapaian program, dimana alur lengkapnya seperti di bawah ini

Tahap perencanaan merupakan tahap awal yang dilakukan untuk mengidentifikasi jenis-jenis kebutuhan dan kegiatan yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan peningkatan prestasi madrasah melalui kegiatan ekstrakurikuler robotik. Tahap ini dilakukan dalam beberapa kegiatan diantaranya:

  1. Penyampaian gagasan

Penyampaian gagasan dilakukan pada rapat koordinasi yang mengundang semua dewan guru dan karyawan. Gagasan yang disampaikan yaitu rencana pembentukan ekstrakurikuler robotik dan penyampaian potensi/peluang ekstrakurikuler tersebut terhadap pengembangan bakat dan minat siswa, pengembangan kompetensi guru serta kemajuan dan prestasi madrasah. Penyampaian gagasan program robotik dilakukan melalui forum rapat koordinasi dengan seluruh dewan guru dan karyawan MA Negeri 1 Pasuruan. Melalui Focus Group Discussion (FGD), lebih dari 95% guru dan karyawan madrasah memberikan respon dan dukungan yang sangat baik untuk kegiatan ekstrakurikuler robotik. Dukungan tersebut diperoleh karena Pembina merupakan tenaga pengajar yang ada di madrasah sendiri. Selain itu, target memperoleh prestasi dikancah Internasional diharapkan dapat mendongkrak popularitas madrasah.

  • Pembentukan Tim

Pembentukan tim dilakukan setelah ekstrakurikuler robotik terbentuk. Tim penanggungjawab ekstrakurikuler robotik ditunjuk dalam rapat koordinasi dewan guru. Tim ini akan bekerjasama untuk mengelola ekstrakurikuler robotik, melakukan pembinaan, melakukan penelusuran berbagai kompetisi robotika, berupaya semaksimal mungkian mencetak prestasi dan menjalin  kerjasama dengan pihak lain. Tim akan terdiri dari kepala madrasah selaku penanggungjawab, ketua, sekretaris, bendahara, dua orang Pembina.

  • Penyusunan Materi Robotik

Untuk menentukan materi yang akan diberikan pada saat pembinaan ekstrakurikuler robotik maka perlu disusun kurikulum robotik untuk menentukan arah yang dipelajari oleh peserta didik. Materi robotik disusun dalam forum workshop di madrasah yang dihadiri Tim penanggung jawab madrasah dengan Narasumber yaitu guru pembina ekstrakurikuler robotik. Dengan tersusunnya kurikulum yang digunakan maka perlu dibuat buku pedoman atau panduan pelaksanaan kegiatan ekstrkurikuler robotik. Penyusunan materi ini dilakukan untuk menentukan silabus, indikator pencapaian kompetensi, serta panduan ekstrakurikuler yang dilaksanakan selama proses pembinaan

  • Sosialisasi

Kegiatan sosialisasi dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan dukungan terhadap pelaksanaan ekstrakurikuler robotik,  yaitu dengan mengundang dewan guru, karyawan dan pengurus komite. Target dari kegiatan sosialisasi ini yaitu untuk melakukan identifikasi potensi/prospek ekstrakurikuler robotik kedepan bagi kemajuan madrasah serta mendapatkan respon positif dari semua elemen madrasah dari angket penerimaan program. Sosialisasi dilakukan kepada peserta didik, orang tua peserta didik, serta komite madrasah. Untuk mengetahui apakah program yang akan dilaksanakan diterima oleh segenap warga madrasah, pada tahap ini menyebarkan angket untuk mendapatkan respon mengenai penerimaan program dan potensi program bagi prestasi madrasah. Hasil respon angket tersebut menunjukkan hasil sangat baik, 98 % mendukung agar meningkatkan ekstrakurikuler robotik untuk meningkatkan prestasi.

  • Public Relation (PR) Robotik

Public Relation (PR) Robotik dibentuk dengan tujuan untuk melakukan penelusuran informasi tentang berbagai kompetisi Robotik baik di tingkat regional, nasional maupun internasional. Peningkatan ekstrakurikuler yang bertujuan menjangkau prestasi Internasional, dibutuhkan Public Relation (PR) yang mumpuni dalam berbagai bidang. Tugas dan fungsi PR robotik dihasilkan melalui rapat koordinasi. Pematangan bahasa, serta latihan rutin dengan madrasah binaan merupakan sebagian tugas dan fungsi PR yang harus dilakukan. Mengikuti perlombaan di tingkat regional maupun Nasional dilakukan untuk mengetahui kapasitas dan prestasi yang dikuasai PR robotik ini.

  • Membangun madrasah Binaan

Keberadaan madrasah binaan akan meningkatkan motivasi peserta didik, menjaga keberlangsungan program ekstrakurikuler robotik, memperluas jaringan, dukungan finansial serta sebagai ajang promosi madrasah. Setelah PR terbentuk, salah satu tugas utama yang dilakukan adalah mempro- mosikan program robotik kepada SMP/MTs dan SD/MI agar berkenan bergabung sebagai madrasah binaan MA Negeri 1 Pasuruan dengan  tujuan mencari bibit regenerasi Tim robotik madrasah yang akan melanjutkan pendidikannya di  MA Negeri 1 Pasuruan Jawa Timur setelah lulus dari jenjang SMP/MTs.

  • Peningkatan Kompetensi Guru

Berkaitan dengan prospek ektrakurikuler robotik yang bagus serta target pembinaan yang tinggi, maka dipandang perlu melakukan peningkatan kompetensi guru pembina melalui kegiatan workshop, pelatihan, Training of Trainer (TOT) maupun diklat. Salah satu kebutuhan mendasar dalam ekstrakurikuler robotik adalah kompetensi yang dimiliki pendampingnya. Kompetensi yang dimiliki pendamping telah mumpuni, karena memiliki basis penguasaan elektro. Namun, pihak madrasah mengirim pendamping untuk mengikuti diklat yang bertujuan mematangkan kompetensi yang dimiliki. Lembaga diklat yang diikuti adalah lembaga-lembaga yang telah kredibel dan memiliki prestasi gemilang pada dunia robotik. Peningkatan kompetensi guru membawa dampak pada meningkatnya prestasi yang diperoleh ekstrakurikuler ini dari tahun per tahun.

Perolehan            Prestasi Internasional Melalui   Robotik

Setelah dilakukan ekstrakurikuler robotik dengan optimal maka banyak diperoleh prestasi di tingkat Nasional bahkan Internasional dari peserta didik yang mengikuti ekstrakurikuler robotik. Sebelum dilakukan penguatan pelaksanaan ekstrakurikuler robotik prestasi robotik biasa-biasa saja. Prestasi yang diperoleh paling tinggi hanya di tingkat regional. Hasil membanggakan yang diperoleh peserta didik membuat bangga dirinya, orang tua, madrasah bahkan warga kabupaten Pasuruan. Demikian juga dari prestasi ini banyak madrasah lain ingin belajar robotik di  MAN 1 Pasuruan. Prestasi robotik yang ditorehkan tim adalah sebagai berikut :

  1. Tahun 2018
  2.  Juara 1 Madrasah Robotik Competition
  3.  Juara 3 Kompetsi Robotik di Metro TV
  4. 2019
  5.  Juara Harapan 1 Kompetisi Robotik Procomit ITS
  6.  Gold Medal Kompetisi Robotik International di  

Okayama University Japan

  • Bronze Medal Kompetisi Robotik International di  

Okayama University Japan

  • 2020
  •  Juara Umum Madrasah Robotik Competition di Jakarta meraih 2 Emas dan 2 Perak
  • Juara 1 Tingkat Jawa Timur Kompetisi Robotik SMA/MA/SMK di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
  • 2021
  • Juara 2 Nasional Hang Tuah Robotic Competition
  •  Juara 3 Nasional Hang Tuah Robotic Competition
  • Juara 2 International Robotik Competition di Surabaya
  • Juara 2 International Robotik Competition di Surabaya
  • Juara 2 Nasional Kompetisi Robotik di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
  •  Juara 4 Internasional Petro Sains Robotik Competition di Malaysia
  • 2022
  • Juara 1 International Robotic Competition
  • Juara 1 BARONAS di ITS Surabaya
  • Juara 2 BARONAS di ITS Surabaya
  • Juara 1 Nasional Kompetisi Robotik di UISLA Lamongan
  • Juara 3 Nasional Tingkat Umum di Politeknik Negeri Jakarta
  • Juara 2 Nasional Kompetisi Robotik MA Plus Ketrampilan
  • Juara 3 Nasional Kompetisi Robotik MA Plus Ketrampilan
  •  Juara 2 Wonderful Indonesia Robotic Competition di Jatim Park 3
DAFTAR PUSTAKA

Cahyandaru. 2013. Pengaruh Keaktifan Siswa Dalam Ekstrakurikuler Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI MAN Yogyakarta II.http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/10525

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah. Kemendikbud

Rusmiaty.2010.Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Prestasi Belajar Siswa MAN Pinrang.  http://repositori.uin-alauddin.ac.id/  id/eprint/4702 Wiratmoko. 2012. Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Robotika Terhadap Kecerdasan Emosional Siswa di SMK Negeri 3 Yogyakarta. Thesis.UNY. http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/2006